JAKARTA - Inter Milan kembali menunjukkan dominasinya di Liga Champions musim 2025/2026 setelah meraih kemenangan tipis 2-1 atas tim debutan, Kairat Almaty, pada laga lanjutan yang digelar Rabu, 5 November 2025 atau Kamis dini hari WIB.
Kemenangan ini menegaskan start sempurna Nerazzurri, yang kini mengoleksi empat kemenangan dari empat laga awal fase grup.
Pertandingan yang berlangsung di San Siro ini berlangsung sengit dan penuh drama, meski Inter Milan tampil sebagai favorit. Tuan rumah sempat kesulitan menembus pertahanan Kairat, yang walau berada di posisi rendah di klasemen Eropa, menunjukkan permainan disiplin dan berani menekan balik.
Jalannya Laga:
Inter Milan memulai pertandingan dengan agresivitas tinggi. Pada menit ke-10, Lautaro Martinez nyaris membawa Nerazzurri unggul setelah tendangan kerasnya dari dalam kotak penalti berhasil dihalau di garis gawang oleh bek Kairat. Momen ini menjadi tanda bahwa laga tidak akan berjalan mudah bagi tuan rumah, meski memiliki pengalaman lebih di kompetisi Eropa.
Kesempatan lain muncul pada menit ke-18 ketika Yann Bisseck terjatuh di kotak penalti akibat tekel bek Kairat, Ofri Arad. Inter sempat diberikan penalti oleh wasit, namun setelah meninjau VAR, keputusan itu dibatalkan. Insiden ini membuat tensi laga semakin tinggi, dan penonton di San Siro harus menahan napas.
Kiper Kairat, Sommer, tampil impresif dengan beberapa penyelamatan penting, termasuk menepis tandukan Edmilson. Upaya Kairat membuktikan bahwa meski sebagai tim debutan, mereka mampu menahan serangan Inter dengan baik.
Lautaro Martinez Buka Keunggulan
Gol pembuka Inter akhirnya lahir pada menit ke-45. Lautaro Martinez memanfaatkan bola muntah dari tembakan sebelumnya yang sempat diblok bek lawan. Tendangan kedua pemain asal Argentina ini tepat sasaran, membawa Inter unggul 1-0 sebelum jeda babak pertama. Gol ini menjadi hadiah manis bagi Inter yang sempat frustrasi dengan pertahanan Kairat yang rapat.
Memasuki babak kedua, Inter hampir menggandakan keunggulan pada menit ke-47, namun tembakan Pio Esposito berhasil ditepis kiper Kairat. Keunggulan tipis ini tetap membuat laga berjalan ketat, dan Kairat tak tinggal diam.
Kairat Menyamakan Kedudukan
Kejutan terjadi pada menit ke-56 ketika Kairat berhasil menyamakan kedudukan menjadi 1-1. Bola sepak pojok Kairat gagal diantisipasi Inter, dan bola muntah disambar dengan sundulan oleh bek Ofri Arad. Gol ini menjadi pencapaian penting bagi Arad, yang mencatat gol pertamanya setelah lebih dari setahun.
Kedudukan imbang membuat Inter terpaksa menyesuaikan strategi dan meningkatkan intensitas serangan. Tekanan bertubi-tubi akhirnya membuahkan hasil setelah 10 menit kemudian.
Carlos Augusto Kembali Membawa Inter Unggul
Pada menit ke-67, Carlos Augusto mencetak gol kemenangan melalui tembakan keras kaki kiri dari luar kotak penalti, memanfaatkan umpan Pio Esposito. Gol ini menjadi pembeda yang menentukan hasil akhir laga, sekaligus memastikan Inter mempertahankan catatan sempurna mereka di fase grup.
Sisa pertandingan diwarnai upaya keras kedua tim. Inter Milan mencoba memperlebar keunggulan, namun serangan tambahan tak kunjung berbuah gol. Sementara Kairat berusaha menyamakan skor, namun pertahanan Inter yang disiplin membuat usaha mereka sia-sia. Hingga peluit panjang dibunyikan, skor 2-1 untuk kemenangan Inter Milan tetap bertahan.
Analisis Laga dan Implikasi
Kemenangan ini menunjukkan ketangguhan Inter Milan menghadapi tekanan dari tim debutan. Meskipun sempat kebobolan, tim besutan pelatih Inzaghi mempertahankan konsistensi serangan dan kontrol permainan. Start sempurna ini menempatkan Nerazzurri di puncak klasemen grup, membuka peluang besar untuk lolos ke babak knockout.
Bagi Kairat Almaty, meski kalah, tim debutan ini menunjukkan bahwa mereka mampu bersaing di level Eropa. Gol Ofri Arad menjadi bukti bahwa strategi defensif dan memanfaatkan peluang dapat menimbulkan ancaman bagi tim mapan seperti Inter.
Inter Milan berhasil meraih kemenangan keempat berturut-turut di Liga Champions dengan skor tipis 2-1 atas Kairat Almaty. Lautaro Martinez dan Carlos Augusto menjadi pencetak gol, sementara Kairat hanya mampu membalas satu kali lewat Ofri Arad. Hasil ini mengokohkan posisi Nerazzurri di puncak grup, sekaligus menegaskan performa konsisten mereka di kompetisi elit Eropa.
Pertandingan ini juga menjadi pelajaran bagi tim debutan: disiplin, sabar menunggu peluang, dan memanfaatkan bola mati dapat menghasilkan gol berharga. Dengan start sempurna ini, Inter Milan siap menghadapi laga-laga berikutnya dengan kepercayaan diri tinggi, sementara Kairat akan mengevaluasi performa mereka demi memperbaiki catatan di Liga Champions musim ini.