Mata Uang Lokal

Penggunaan Mata Uang Lokal RI-Jepang Kini Berlaku Semua Transaksi

Penggunaan Mata Uang Lokal RI-Jepang Kini Berlaku Semua Transaksi
Penggunaan Mata Uang Lokal RI-Jepang Kini Berlaku Semua Transaksi

JAKARTA - Sejak Desember 2025, seluruh transaksi bilateral antara Indonesia dan Jepang resmi menggunakan mata uang lokal, langkah strategis yang diharapkan dapat memperkuat hubungan ekonomi dan stabilitas keuangan kedua negara.

Kebijakan ini lahir dari penguatan Nota Kesepahaman (MoC) terkait transaksi mata uang lokal, yang ditandatangani Menteri Keuangan Jepang Satsuki Katayama dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.

Pembaruan Nota Kesepahaman dan Perluasan Cakupan Transaksi

MoC ini memperbarui kesepakatan sebelumnya mengenai penggunaan mata uang lokal untuk penyelesaian perdagangan dan investasi langsung bilateral, yang semula disepakati pada 5 Desember 2019. Pembaruan ini memperluas cakupan transaksi yang menggunakan mata uang lokal, tidak hanya terbatas pada current account dan investasi langsung, tetapi kini mencakup seluruh jenis transaksi bilateral sesuai ketentuan masing-masing negara.

Peningkatan Transaksi Mata Uang Lokal Sejak 2020

Sejak implementasi awal pada 31 Agustus 2020, transaksi mata uang lokal antara Indonesia dan Jepang menunjukkan peningkatan progresif. Bank Indonesia menyebut penerapan MoC ini telah memberikan kontribusi signifikan terhadap efisiensi transaksi bilateral, sekaligus meminimalkan risiko fluktuasi nilai tukar.

Tujuan dan Manfaat Kerja Sama

Kerja sama yang diperluas ini mencakup seluruh aktivitas ekonomi dan keuangan bilateral. Hal ini diharapkan memperkuat kolaborasi antara otoritas keuangan kedua negara, mendukung pengembangan pasar keuangan, dan menambah stabilitas sistem keuangan di Indonesia maupun Jepang.

Pernyataan Gubernur BI dan Menteri Keuangan Jepang

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menekankan bahwa langkah ini sejalan dengan strategi memperkuat sistem keuangan domestik melalui penggunaan mata uang lokal dalam transaksi lintas negara. “Kolaborasi dengan Jepang akan memperluas adopsi mata uang lokal dalam transaksi bilateral, sehingga mengurangi ketergantungan terhadap mata uang asing dan meningkatkan efisiensi pembayaran internasional,” ujar Perry.

Sementara itu, Menteri Keuangan Jepang Satsuki Katayama menambahkan, “Kami menyambut baik penguatan MoC ini. Peningkatan penggunaan mata uang lokal dalam transaksi bilateral akan mempererat hubungan ekonomi dan keuangan antara kedua negara, sekaligus memperkuat fondasi stabilitas pasar keuangan regional.”

Keuntungan bagi Perusahaan dan Pelaku Usaha

Dengan penerapan kebijakan ini, perusahaan-perusahaan dan pelaku usaha di kedua negara dapat melakukan perdagangan dan investasi secara langsung menggunakan rupiah dan yen. Hal ini diproyeksikan menurunkan biaya transaksi, meningkatkan transparansi, dan memperkuat kepercayaan investor terhadap kestabilan ekonomi kedua negara.

Dampak Jangka Panjang terhadap Pasar Keuangan

Langkah ini diharapkan memperkuat posisi mata uang lokal masing-masing negara di pasar internasional. Penggunaan rupiah dan yen dalam berbagai transaksi akan menciptakan likuiditas yang lebih besar serta memudahkan integrasi pasar keuangan regional, mendorong pertumbuhan ekonomi bilateral yang lebih stabil dan berkelanjutan.

Memperkuat Hubungan Ekonomi dan Keuangan

Pembaruan MoC ini juga mencerminkan komitmen kedua negara untuk meningkatkan kerja sama strategis di bidang ekonomi dan keuangan, tidak hanya untuk perdagangan, tetapi juga investasi langsung, jasa keuangan, dan proyek infrastruktur. Penggunaan mata uang lokal dalam transaksi bilateral diyakini dapat mengurangi risiko nilai tukar global yang fluktuatif.

Model bagi Kerja Sama dengan Mitra Strategis Lain

Ke depan, kebijakan ini dapat menjadi model bagi Indonesia dalam memperluas penggunaan mata uang lokal dengan mitra-mitra strategis lainnya, mengurangi dominasi dolar AS dalam perdagangan internasional, sekaligus memperkuat ketahanan ekonomi nasional.

Kesimpulan: Transaksi Lebih Efisien dan Stabil

Dengan diterapkannya kebijakan ini, sektor publik maupun swasta di Indonesia dan Jepang diharapkan menikmati kemudahan transaksi lebih efisien, biaya lebih rendah, dan risiko mata uang lebih terkendali. Langkah ini menjadi tonggak penting dalam memperkokoh hubungan bilateral yang saling menguntungkan.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index