Telat Menstruasi Bukan Selalu karena Hamil, Kenali 15 Faktor Penyebabnya

Selasa, 04 November 2025 | 08:16:43 WIB
Telat Menstruasi Bukan Selalu karena Hamil, Kenali 15 Faktor Penyebabnya

JAKARTA - Ada pula masalah kesehatan yang langsung memengaruhi fungsi organ reproduksi. Salah satunya adalah Sindrom Ovarium Polikistik (PCOS) — gangguan keseimbangan hormon yang membuat tubuh sulit melepaskan sel telur.

Akibatnya, haid menjadi tidak teratur, jarang, atau bahkan tidak datang sama sekali. Gejalanya juga dapat berupa jerawat membandel, pertumbuhan rambut berlebih, atau pertambahan berat badan.

Selain PCOS, masalah tiroid, diabetes, penyakit celiac, hingga insufisiensi ovarium primer juga bisa mengganggu ovulasi dan siklus haid. Bahkan tumor pituitari seperti prolaktinoma dapat merangsang tubuh menghasilkan hormon prolaktin berlebih, hingga akhirnya menstruasi terhenti.

Perimenopause—fase transisi sebelum menopause juga kerap membuat haid menjadi tidak teratur, terutama setelah usia mendekati 40 tahun.

Pengaruh Gaya Hidup dan Kebiasaan Harian

Ternyata, kebiasaan yang terlihat sepele juga dapat membuat haid terlambat. Contohnya, bepergian melintasi zona waktu. Pergeseran jam biologis membuat hormon melatonin dan estrogen berubah dan memengaruhi siklus menstruasi.

Kualitas tidur yang buruk juga memiliki peran besar. Studi menunjukkan menstruasi yang tidak teratur berkaitan dengan waktu tidur pendek, depresi, kelelahan, hingga stres berkepanjangan.

Selain itu, penggunaan kontrasepsi hormonal, baik saat mulai maupun berhenti, dapat memicu perubahan pada siklus. Beberapa metode seperti pil kombinasi, pil mini, IUD, implan, suntik, atau koyo dapat membuat menstruasi menjadi lebih pendek, lebih panjang, atau tidak teratur untuk sementara waktu hingga tubuh beradaptasi.

Menyusui juga bisa menjadi penyebab, karena hormon yang memicu produksi ASI dapat menekan hormon pengatur menstruasi. Namun, jika bayi juga diberi susu botol, haid bisa kembali lebih cepat.

Tidak ketinggalan, paparan pestisida pada lingkungan juga mampu mengganggu sistem hormon tubuh. Beberapa bahan kimia dapat meniru cara kerja estrogen sehingga menurunkan frekuensi haid bahkan menghentikannya hingga lebih dari 90 hari.

Pengaruh Obat dan Faktor Eksternal Lainnya

Beberapa obat yang sering digunakan seperti antidepresan, antipsikotik, obat tiroid, obat kemoterapi, dan antikonvulsan dapat memberikan efek samping berupa terlambat haid. Sementara itu, bepergian jauh dan perubahan ritme aktivitas harian dapat membuat tubuh memerlukan waktu untuk menyesuaikan kembali dengan pola normalnya.

Rangkumannya: Ini 15 Penyebab Telat Haid Selain Hamil

-Masalah berat badan

-Stres

-PCOS

-Kontrasepsi hormonal

-Masalah tiroid

-Diabetes

-Penyakit celiac

-Insufisiensi ovarium primer

-Tumor pituitari

-Perimenopause

-Perubahan zona waktu

-Obat tertentu

-Menyusui

-Paparan pestisida

-Kualitas tidur yang buruk

Meski telat datang bulan satu-dua kali masih dianggap normal, kamu perlu waspada jika kondisi ini sering terjadi atau berlangsung dalam jangka panjang. Perubahan gaya hidup seperti memperbaiki pola tidur, mengelola stres, dan menjaga berat badan ideal bisa membantu menormalkan kembali siklus haid.

Namun, jika keterlambatan terus berulang atau disertai gejala tidak biasa, sebaiknya segera konsultasikan kondisi dengan dokter. Siklus menstruasi yang teratur merupakan salah satu indikator penting kesehatan reproduksi perempuan—dan tubuhmu mungkin sedang memberikan sinyal yang tak boleh diabaikan.

Terkini