Waskita Karya Genjot Proyek SDA dan Infrastruktur Pemerataan Ekonomi

Rabu, 05 November 2025 | 08:24:17 WIB
Waskita Karya Genjot Proyek SDA dan Infrastruktur Pemerataan Ekonomi

JAKARTA - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) terus menunjukkan komitmennya dalam berkontribusi terhadap pembangunan infrastruktur nasional.

Hingga periode Oktober 2025, perseroan berhasil membukukan nilai kontrak baru mencapai Rp5,6 triliun. Pencapaian ini jauh meningkat dibandingkan perolehan pada Juni 2025 yang baru menyentuh angka Rp1,4 triliun.

Corporate Secretary Waskita Karya, Ermy Puspa Yunita, memaparkan bahwa peningkatan tersebut terutama berasal dari proyek di sektor Sumber Daya Air (SDA). Hal ini selaras dengan fokus pemerintah yang menempatkan ketahanan pangan, energi, dan air sebagai agenda strategis nasional.

“Baru-baru ini, perseroan dipercaya mengerjakan Paket Pekerjaan Konstruksi Karian Dam-Serpong Conveyance System (KSCS) Project Package 1 senilai Rp484,3 miliar. Sebelumnya, kami dipercaya mengerjakan Daerah Irigasi (DI) Komering Sub DI Lempuing Fase 3 Paket I di Sumatera Selatan dengan nilai Rp318,54 miliar,” ujar Ermy dalam Public Expose di Jakarta, Selasa.

Waskita memposisikan diri sebagai mitra penting dalam mendukung program pembangunan pemerintah seperti Asta Cita Presiden dan Program Hasil Terbaik Cepat (PHTC), terutama dalam penyediaan infrastruktur yang menunjang hunian layak, wilayah perkotaan dan pedesaan, hingga pembangunan fasilitas di Ibu Kota Nusantara (IKN).

“Kami pun membangun rumah sakit lengkap berkualitas, meningkatkan produktivitas lahan pertanian, membangun dan merevitalisasi sekolah, sekaligus mengerjakan infrastruktur desa dan kelurahan,” lanjut Ermy.

Kontribusi Proyek Infrastruktur untuk Akses dan Pemerataan

Dalam sepuluh tahun terakhir, Waskita telah menyelesaikan ratusan proyek besar yang kini dimanfaatkan masyarakat. Infrastruktur transportasi seperti Jalan Tol Cimanggis–Cibitung di Jawa Barat, Semarang–Batang di Jawa Tengah, Jalan Lintas Selatan (JLS) Lot 6B di Jawa Timur, hingga Jembatan Ogan di Sumatera Selatan menjadi wujud nyata kontribusi tersebut.

Perseroan meyakini konektivitas merupakan motor pemerataan ekonomi. Akses mobilitas yang lancar akan mempercepat arus logistik dan membuka peluang ekonomi baru di daerah berkembang.

“Itu karena, proyek jalan, jalur transportasi, dan jembatan tidak hanya memudahkan mobilitas manusia, arus logistik barang dan jasa, tapi juga mendorong peluang ekonomi baru,” ungkap Ermy.

Selain itu, proyek di sektor energi dan air menjadi bagian penting dari agenda pembangunan perusahaan. Selama periode 2015–2025, Waskita telah mengerjakan 28 bendungan dan 22 proyek irigasi yang tersebar di berbagai wilayah. Beberapa di antaranya yakni Bendungan Temef di Nusa Tenggara Timur, Tapin di Kalimantan Selatan, Way Sekampung di Lampung, serta Irigasi Rentang di Jawa Barat.

“Keberadaan bendungan dan irigasi memiliki multiplier effect. Selain meningkatkan produktivitas hasil pertanian dan menyejahterakan petani, proyek SDA pun berfungsi sebagai pembangkit tenaga listrik, meningkatkan persediaan air, destinasi wisata, serta mendorong munculnya pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM),” jelasnya.

Saat ini, Waskita masih mengerjakan sembilan proyek bendungan, di antaranya Mbay, Jragung, Tiga Dihaji, dan Rukoh. Sementara untuk irigasi, terdapat 13 proyek dalam proses pembangunan, termasuk Irigasi Belitang Lempuing di Sumsel, DI Cibaliung di Jawa Barat, serta Irigasi Wanam di Papua Selatan.

Proyek Kesehatan dan Pendidikan untuk Layanan Publik Berkelanjutan

Tak hanya infrastruktur dasar, Waskita juga mendukung peningkatan kualitas layanan publik di bidang kesehatan. Selama lima tahun terakhir, perseroan menangani pembangunan 20 fasilitas rumah sakit, antara lain RSUD Tigaraksa di Tangerang, Ruang Rawat Isolasi di RSUP Fatmawati, Ruang Perawatan Covid Kiara di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta, RSUD Akhmad Berahim Tana Tidung di Kalimantan Utara, dan peningkatan kelas RSUD Kubu Raya di Kalimantan Barat.

“Waskita percaya setiap rakyat Indonesia berhak mendapatkan fasilitas dan layanan kesehatan yang lengkap dan nyaman. Maka kami tidak hanya fokus membangun gedung RS di perkotaan, tapi juga di daerah pelosok,” tegas Ermy.

Di dunia pendidikan, Waskita berperan dalam pembangunan kampus dan fasilitas pembelajaran. Proyek tersebut termasuk Gelanggang Inovasi dan Kreasi Universitas Gadjah Mada (UGM), Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII), serta Politeknik Negeri Malang.

“Kami menghadirkan ruang belajar yang nyaman dan inklusif bagi generasi penerus bangsa. Langkah ini sebagai investasi jangka panjang bagi masa depan Indonesia,” ujarnya.

Strategi Penguatan Bisnis untuk Pertumbuhan Berkelanjutan

Ke depan, Waskita merancang langkah strategis guna meningkatkan kinerja perusahaan secara menyeluruh. Ermy mengungkapkan ada empat fokus utama untuk mendongkrak pencapaian nilai kontrak baru dan menjaga kepercayaan pasar.

Pertama, memperluas penetrasi pasar tidak hanya ke kementerian dan lembaga, tetapi juga BUMN, BUMD, pemerintah daerah, dan sektor swasta. Kedua, meningkatkan kualitas pelaksanaan proyek untuk menjaga reputasi dan meningkatkan peluang pemesanan ulang (repeat order).

Ketiga, melakukan efisiensi biaya melalui lean construction, serta pemanfaatan teknologi Building Information Modelling (BIM) dan Artificial Intelligence (AI). Terakhir, peningkatan sumber daya manusia menjadi prioritas melalui beragam program pengembangan dan sertifikasi kompetensi.

“Peningkatan kapasitas dan kapabilitas human capital turut menjadi perhatian. Perseroan berkomitmen menyiapkan beragam program pengembangan dan sertifikasi kompetensi,” pungkas Ermy.

Terkini

14 Aplikasi Gratis Belajar Bahasa Inggris 2025

Rabu, 05 November 2025 | 19:59:35 WIB

Cara Membatalkan Pesanan di Zalora, Mudah dan Praktis

Rabu, 05 November 2025 | 19:59:32 WIB

11 Cara Jitu Mengatasi Susah Tidur, Dijamin Ampuh!

Rabu, 05 November 2025 | 19:59:19 WIB