Menhub Ingatkan Operator Transportasi Utamakan Keselamatan Penumpang Saat Cuaca Buruk

Senin, 22 Desember 2025 | 10:10:58 WIB
Menhub Ingatkan Operator Transportasi Utamakan Keselamatan Penumpang Saat Cuaca Buruk

JAKARTA - Pemerintah kembali menegaskan pentingnya aspek keselamatan dalam penyelenggaraan layanan transportasi publik, khususnya di tengah potensi cuaca buruk yang masih melanda sejumlah wilayah Indonesia. 

Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi meminta seluruh operator transportasi, baik di sektor darat, laut, udara, maupun perkeretaapian, untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak mengabaikan faktor keselamatan penumpang.

Penegasan tersebut disampaikan seiring meningkatnya mobilitas masyarakat pada masa Angkutan Natal dan Tahun Baru. Menurut Dudy, kondisi cuaca yang belum sepenuhnya stabil menuntut kesiapsiagaan ekstra dari seluruh penyedia layanan transportasi agar perjalanan masyarakat tetap aman dan nyaman.

“Hari Minggu, 21 Desember 2025 hingga Senin, 22 Desember 2025 masih ada potensi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat. Untuk itu mohon seluruh operator harap siaga dan waspada terhadap cuaca buruk," kata Menhub

Peringatan Berdasarkan Prakiraan BMKG

Imbauan tersebut didasarkan pada informasi prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) yang disampaikan melalui Posko Pusat Angkutan Natal dan Tahun Baru. BMKG memprediksi potensi hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat masih akan terjadi mulai Minggu hingga Senin di berbagai wilayah Indonesia.

Menhub menekankan pentingnya koordinasi yang intensif antara operator transportasi dan BMKG sebelum melakukan perjalanan. Dengan komunikasi yang baik, keputusan operasional dapat diambil secara tepat dan responsif terhadap perubahan kondisi cuaca.

“Lakukan koordinasi intens dengan BMKG sebelum melakukan perjalanan,” ucap Menhub.

Langkah ini dinilai penting untuk meminimalkan risiko kecelakaan serta memastikan keselamatan penumpang tetap menjadi prioritas utama dalam setiap perjalanan.

Risiko Cuaca pada Jalur Transportasi Darat

Pada sektor transportasi darat, Menhub menyebut sejumlah wilayah yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas lebat hingga sangat lebat. Wilayah tersebut meliputi sebagian daerah Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, hingga Papua Pegunungan.

Kondisi cuaca ekstrem di jalur darat berpotensi menimbulkan berbagai risiko, seperti genangan air, longsor, hingga berkurangnya jarak pandang pengemudi. Oleh karena itu, operator transportasi darat diminta untuk lebih cermat dalam memantau kondisi jalan serta memastikan kendaraan dalam kondisi laik jalan.

Selain itu, pengemudi juga diimbau untuk menyesuaikan kecepatan dan tetap mematuhi prosedur keselamatan demi melindungi penumpang selama perjalanan.

Kewaspadaan Tinggi di Jalur Laut

Selain transportasi darat, jalur laut juga menjadi perhatian serius Kementerian Perhubungan. Hujan dengan intensitas sedang hingga lebat diperkirakan terjadi di sejumlah wilayah perairan strategis yang menjadi jalur pelayaran dan penyeberangan.

Beberapa wilayah yang disebutkan antara lain Perairan Utara Banten hingga Jawa Tengah, Laut Jawa bagian Barat dan Tengah, Selat Sunda bagian Utara, serta Samudra Hindia Selatan Banten hingga Jawa Barat. Potensi cuaca buruk juga diprediksi terjadi di Laut Natuna, Selat Karimata, Selat Makassar, Laut Sulawesi, Laut Sawu, Perairan Selatan Nusa Tenggara Timur, Laut Banda, Teluk Cendrawasih, hingga Perairan Utara Papua Barat dan Papua.

“Prakiraan cuaca hari ini di sejumlah pelabuhan penyeberangan juga diprediksi berawan hingga hujan ringan khususnya di Merak, Bakauheni, Ketapang, Gilimanuk, Padangbai, dan Lembar,” beber Menhub.

Menhub meminta operator kapal dan pengelola pelabuhan untuk tidak memaksakan pelayaran apabila kondisi cuaca tidak memungkinkan, serta selalu mengutamakan keselamatan dibanding ketepatan jadwal.

Keselamatan Penumpang Tidak Bisa Ditawar

Lebih lanjut, Dudy menegaskan bahwa keselamatan penumpang merupakan aspek yang tidak dapat ditawar dalam setiap pengoperasian transportasi umum. Seluruh operator dan pemangku kepentingan terkait diminta untuk menghadirkan layanan yang tidak hanya aman, tetapi juga memberikan rasa tenang bagi masyarakat.

Ia mengingatkan bahwa keputusan untuk menunda atau membatalkan perjalanan akibat cuaca buruk merupakan langkah yang tepat demi mencegah risiko yang lebih besar. Menurutnya, keselamatan harus selalu berada di atas kepentingan operasional maupun ekonomi.

“Jangan memaksakan berangkat jika situasi dan kondisi cuaca buruk. Utamakan keselamatan penumpang. Kami juga mohon pemahaman penumpang untuk dapat mengikuti arahan petugas di lapangan. Mohon bersabar jika jadwal keberangkatan harus ditunda. Semua demi keselamatan,” kata Menhub.

Peran Penumpang dalam Menjaga Keselamatan Bersama

Selain operator transportasi, masyarakat sebagai pengguna jasa juga diharapkan berperan aktif dalam menjaga keselamatan bersama. Menhub mengimbau penumpang untuk selalu mengikuti arahan petugas, mematuhi aturan keselamatan, serta memahami kondisi cuaca yang dapat memengaruhi jadwal perjalanan.

Dengan kerja sama antara pemerintah, operator transportasi, dan penumpang, diharapkan mobilitas masyarakat selama periode libur dapat berjalan dengan aman dan lancar. Kementerian Perhubungan menegaskan komitmennya untuk terus memantau kondisi lapangan dan mengambil langkah-langkah antisipatif demi melindungi keselamatan seluruh pengguna transportasi publik.

Terkini