Nova Arianto

Nova Arianto Nilai Fondasi Individual Pemain Timnas U17 Masih Lemah

Nova Arianto Nilai Fondasi Individual Pemain Timnas U17 Masih Lemah
Nova Arianto Nilai Fondasi Individual Pemain Timnas U17 Masih Lemah

JAKARTA - Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, menyoroti kelemahan mendasar dalam permainan individu para pemainnya.

Hal ini menjadi sorotan utama setelah kekalahan telak 0-4 dari Brasil pada laga kedua Grup H Piala Dunia U-17 2025 yang berlangsung di Aspire Academy, Doha, Jumat, 7 November 2025.

Nova mengungkapkan bahwa beberapa kesalahan yang dilakukan pemain Indonesia bukan hanya soal strategi tim, tetapi menyangkut pondasi teknik individu. “Menurut saya itu memang menjadi salah satu kelemahan dari secara individual pemain, dan itu yang memang harus menjadi catatan besar kami,” ujar Nova.

Ia menekankan bahwa masalah ini bukan hanya terlihat di timnas U-17, tetapi juga di kelompok usia U-20 dan U-23. Nova menilai kualitas individu pemain menjadi aspek krusial yang harus diperbaiki agar Indonesia mampu bersaing baik di level Asia maupun dunia. “Itu yang memang harus menjadi concern kita untuk ke depannya, bagaimana kita mau bersaing di dunia, di Asia, ya kita harus lebih siap lagi dalam masalah individual,” katanya.

Kekalahan Berturut-Turut di Grup H

Timnas Indonesia U-17 sebelumnya juga menelan kekalahan 1-3 dari Zambia di laga pertama Grup H. Dua kekalahan ini membuat posisi Indonesia sementara berada di peringkat ketiga dengan nol poin. Meski demikian, peluang untuk lolos ke fase 32 besar sebagai salah satu tim peringkat ketiga terbaik masih terbuka, sehingga tim masih memiliki motivasi untuk tampil maksimal di laga berikutnya.

Nova memilih untuk tidak terlalu memikirkan posisi klasemen saat ini. Fokusnya tetap pada perbaikan kualitas pemain dan persiapan menghadapi laga penentu melawan Honduras pada Senin, 10 November 2025. “Jujur saya sampaikan ke pemain, satu game itu memang harus kita perjuangkan, terlepas nanti kita menang, kita lolos atau tidak, tapi saya tidak peduli itu, tapi saya ingin besok kita dapat tiga poin,” tegas Nova.

Analisis Kekalahan

Dalam laga melawan Brasil, sejumlah kesalahan individu pemain Indonesia terlihat jelas. Misalnya, pengambilan keputusan yang kurang tepat dalam situasi bertahan maupun menyerang. Kesalahan ini memberi peluang bagi Tim Samba untuk menekan dan mencetak empat gol, masing-masing melalui Luis Eduardo (3'), gol bunuh diri Putu Panji (33'), Felipe Morais (39'), dan Ruan Pablo (75').

Nova menyebutkan bahwa memperbaiki dasar permainan individu menjadi fokus utama tim pelatih. Dengan memperkuat teknik individual, koordinasi tim juga akan ikut meningkat. Hal ini penting karena menghadapi lawan berkualitas tinggi seperti Brasil menuntut disiplin dan presisi dalam setiap gerakan pemain.

Pentingnya Pengembangan Individual

Nova menekankan bahwa pembinaan pemain muda Indonesia harus memprioritaskan aspek teknis individu. Ia menyoroti bahwa penguasaan dasar-dasar permainan seperti kontrol bola, passing, pengambilan posisi, dan penyelesaian akhir masih perlu diasah secara konsisten. “Kalau individual pemain kuat, otomatis tim juga akan lebih solid dan lebih siap menghadapi lawan-lawan kelas dunia,” jelasnya.

Pendekatan ini juga sejalan dengan tujuan jangka panjang PSSI untuk mencetak pemain muda yang mampu bersaing di level internasional. Nova percaya bahwa pengalaman melawan tim-tim tangguh seperti Brasil akan menjadi pembelajaran berharga bagi para pemain, sekaligus memberikan gambaran konkret standar permainan internasional yang harus dicapai.

Fokus pada Laga Berikutnya

Meski berada di tekanan mental setelah dua kekalahan, Nova memilih menanamkan fokus pada pertandingan berikutnya melawan Honduras. Ia ingin para pemain lebih percaya diri dan bermain dengan semangat untuk meraih kemenangan. Strategi ini dinilai penting agar tekanan hasil klasemen tidak mengganggu konsentrasi dan motivasi para pemain muda.

Dalam sesi latihan terakhir menjelang laga melawan Honduras, tim pelatih menekankan penguasaan bola, transisi cepat antara menyerang dan bertahan, serta penyelesaian peluang. Latihan ini dirancang untuk menutup celah kesalahan individu yang muncul di laga sebelumnya.

Kekalahan 0-4 dari Brasil membuka mata tim pelatih mengenai tantangan nyata dalam membangun Timnas Indonesia U-17 yang kompetitif. Nova Arianto menekankan bahwa perbaikan teknik individu menjadi kunci, bukan sekadar strategi tim. Fokus untuk laga berikutnya adalah meningkatkan kualitas pemain, memperkuat fondasi teknik, dan meraih kemenangan melawan Honduras sebagai langkah awal membuka peluang lolos ke fase 32 besar Piala Dunia U-17 2025.

Pengalaman menghadapi lawan sekelas Brasil juga menjadi momen penting untuk menanamkan mental bertanding, disiplin, dan pemahaman permainan internasional bagi para pemain muda Indonesia. Dengan evaluasi menyeluruh dan latihan yang tepat, Garuda Muda diharapkan dapat tampil lebih percaya diri dan solid di laga penentuan nanti.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index