Pertamina NRE

Pertamina NRE Bersama Koperasi Bangun PLTS Dorong Energi Bersih Desa Nelayan

Pertamina NRE Bersama Koperasi Bangun PLTS Dorong Energi Bersih Desa Nelayan
Pertamina NRE Bersama Koperasi Bangun PLTS Dorong Energi Bersih Desa Nelayan

JAKARTA - PT Pertamina New & Renewable Energy (Pertamina NRE) memperkuat langkah transisi energi bersih dengan menjalin kolaborasi strategis bersama Koperasi Merah Putih.

Program ini bertujuan membangun instalasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) yang difokuskan untuk mendukung cold storage bagi para nelayan di Indonesia.

Chief Executive Officer Pertamina NRE, John Anis, menjelaskan bahwa proyek ini menjadi bagian dari inisiatif pemerintah dalam meningkatkan akses energi bersih di wilayah desa, sekaligus memberdayakan ekonomi masyarakat nelayan. “Pertamina NRE akan membangun PLTS untuk cold storage nelayan. Program ini mendukung target 100 GW pemerintah dan diharapkan mencakup 82 desa melalui Koperasi Merah Putih,” ujar John.

Menurut John, instalasi PLTS untuk cold storage nelayan ini diharapkan menjadi model pemberdayaan ekonomi berbasis energi bersih yang dapat direplikasi di berbagai daerah lain di Indonesia. Pilot project akan dimulai pada awal 2026 di dua desa nelayan di wilayah Sumatera, dengan koordinasi bersama Kementerian Koperasi.

“Proyek difokuskan pada desa nelayan karena kebutuhan energi yang tinggi, terutama untuk penyimpanan hasil tangkapan laut. Saat ini, finalisasi lokasi pilot desa di Sumatera sedang dilakukan bersama Kementerian Koperasi,” ungkap John.

Pembangunan PLTS ini tidak hanya menekankan instalasi teknologi, tetapi juga pendampingan masyarakat agar sistem dapat berjalan optimal. “Kami dampingi dan edukasi masyarakat. Jangan sampai sudah dipasang tapi tidak dirawat dan mangkrak. Meskipun mereka sudah mampu mengoperasikan sendiri, tim kami akan melakukan kunjungan berkala untuk memastikan semuanya berjalan baik,” jelas John.

Program ini diharapkan membantu nelayan yang selama ini menghadapi keterbatasan akses listrik. Tanpa fasilitas pendingin, nelayan kerap menjual ikan dengan harga lebih murah akibat cepat rusaknya hasil tangkapan. Dengan cold storage bertenaga surya, harga jual ikan diperkirakan meningkat 10–20 persen, menurut survei awal yang dilakukan Pertamina NRE.

Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah mempercepat transisi energi nasional. Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto menggelar rapat bersama Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di Istana Merdeka, Jakarta, pada 15 Oktober 2025. Pertemuan menekankan pembangunan energi terbarukan, termasuk tenaga surya, dengan target 100 gigawatt (GW) untuk 82 desa di seluruh Indonesia.

Bahlil menyebut pembangunan panel surya berskala besar memerlukan keterlibatan investor, baik nasional maupun asing. “Target 100 GW cukup besar, sementara kapasitas industri dalam negeri hanya sekitar 5 GW per tahun. Oleh karena itu, investasi asing dan kolaborasi pengusaha nasional serta BUMN, termasuk PLN, sangat diperlukan,” ujar Bahlil.

Kolaborasi Pertamina NRE dengan Koperasi Merah Putih diharapkan menjadi model sinergi BUMN, pelaku usaha lokal, dan masyarakat untuk mendorong energi bersih sekaligus meningkatkan pendapatan nelayan. Selain aspek ekonomi, program ini juga mendukung keberlanjutan lingkungan karena memanfaatkan sumber energi surya yang ramah lingkungan.

Selain membangun infrastruktur PLTS, Pertamina NRE juga berencana memberikan edukasi teknis bagi masyarakat. Pelatihan akan mencakup pemeliharaan cold storage, pengoperasian sistem PLTS, dan strategi optimalisasi penggunaan energi. Dengan pendampingan berkelanjutan, masyarakat desa diharapkan dapat mengelola fasilitas ini secara mandiri, sekaligus memastikan investasi energi bersih memberikan manfaat jangka panjang.

John menekankan bahwa keberhasilan proyek PLTS ini akan membuka peluang replikasi di desa-desa lain yang memiliki kebutuhan energi tinggi, terutama wilayah pesisir dan nelayan. “Setelah pilot project di Sumatera berhasil, model ini bisa diterapkan di desa lain sehingga lebih banyak masyarakat yang merasakan manfaat energi bersih untuk kegiatan ekonomi mereka,” ujarnya.

Program ini sekaligus menjadi bagian dari upaya pemerintah dan BUMN untuk mendukung target transisi energi nasional yang berfokus pada rendah karbon. Energi surya dipilih karena mudah diakses, ramah lingkungan, dan mampu mendukung kebutuhan lokal seperti cold storage, penerangan, dan kebutuhan dasar masyarakat desa.

Dengan kolaborasi ini, Pertamina NRE menegaskan komitmennya untuk mendorong Indonesia menuju masa depan energi bersih. Inisiatif PLTS di desa nelayan diharapkan tidak hanya meningkatkan akses listrik, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal, memperbaiki harga hasil tangkapan nelayan, dan mengurangi ketergantungan pada energi fosil.

John menutup dengan menyatakan, “Proyek ini merupakan langkah nyata transisi energi bersih. Kami optimistis program ini dapat meningkatkan kesejahteraan nelayan, sekaligus menjadi contoh bagi desa lain di Indonesia yang ingin memanfaatkan energi terbarukan secara efektif dan berkelanjutan.”

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index